Sabtu, 16 Mei 2009

Elit High School ( MOZAIK 2 )

Elite High School

Elite High School is a place who The Indonesian teenagers always dreams to study. It is a place where elite’s teenagers school and study. But this is not just a school to study only, but it is a sociality places to get a links. And also on there, they can make a prestige to make his family getting poplars’.

Elite High School is always to be a dream for ordinary people, because a wealthy always is a point of selection to enter and study on the school. (Translated by Aji, Derived by Joe Story).


Elit High School

Elit high school, ruang rapat. Akhir juni 2007.

“ Henry Hirata Sudarjo!”
Semua peserta rapat terlihat tegang setelah nama anak bungsu multimulioner itu disebut-sebut. Ac ruangan seperti tidak berfungsi lagi, suasana jadi panas dan semua peserta rapat berkeringat.
“ Putri pertama kusuma juga?” kata Pak Anton, kepala sekolah yang berkepala botak dan bebadan bulat: perut buncit dan pendek.
Semua peserta saling pandang.
“ Berarti anak-anak pendiri sekolah ini akan bersekolah disini?” Tanya BU Laras ( guru biologi) masih menyeka keringat yang bercucuran di jidatnya.
“Kita harus berhati-hati menangani anak-anak orang kaya ini!,” kata Pan Anton nada menakut-nakuti, ia juga ikut menyeka keringat, tapi bukan di jidat tapi kepalanya yang licin.
“ Memang kenapa, pak?,” kata Bu Marni ( Guru sastra) sambil berkipas-kipas dengan buku: ini ruang rapat atau sauna?, pikirnya tidak konsentrasi. Pertanyaan barusan ia tanyakan hanya karena tidak enak, dari awal rapat mata pak anton selalu mengarah kepadanya yang gelisah karena kepanasan. Sebenarnya pak Aton tidak menatap kearah Bu Marni yang berada di sisi kirinya, hanya saja karena matanya bermasalah jadi seakan-akan mata Pak Anton selalu menatap kearah Bu Marni.
“ Bapak-Bapak dan Ibu-ibu tau kan?. Mereka anak-anak orang kaya yang sangat berpengaruh dengan keberlangsungan sekolah ini…?
Sial ! kok Pak anton masih menatap saya lagi. Apa yang salah dengan saya ya?: Bu Marni semakin gelisah. Mana panas lagi. Huh…sial..sial. Bu marni memang tidak mengetahui kalau pak anton ada masalah dengan matanya karena ia baru sebulan ini menjadi guru pengajar di EHS.
“ Terus bagaimana kita menghadapi mereka?” Tanya pak Ridho guru bagian kedisplinan. Siswa yang melanggar peraturan sekolah akan berhadapan dengan guru yang terkenal matre ini. Baginya uang adalah semua aturan itu, hanya dengan uang segala aturan itu bisa dirubah seenak pembeli aturan. ( cermin guru yang gak bener…). Dan berutunglah dia menjadi guru kedisplinan, karena disanalah lahan basah yang bisa memenuhi pundi-pundi kekayaannya. Seperti polisi yang ditugaskan ditempat lampu merah yang banyak penggendara yang melanggar rambu lalu lintas, sehingga dengan mudah si pelanggar menego tilang dengan kertas berharga_untuk menebus kesalahannya.
Pak Anton tidak memberi jawaban. Dan semua peserta rapat hanya saling pandang. Tiba-tiba pintu di ketok dari luar.
“ Masuk!,” kata pak Anton.
Seorang teknisi masuk dengan membawa tangga, “ Pak maaf, ac di ruang rapat ini lagi mati.”
Semua peserta rapat mengela nafa kesel: pantesan dari tadi panas banget!
“ Oke silahakan diperbaiki!.” Kata Pak anton kepada teknisi. “Maaf ya bapak dan ibu-ibu sudah meeting di tempat ac yang rusak. Tapi kita memang harus menghemat Energi, seperti anjuran Bapak SBY?” kata Pak Anton ngeles biar tidak disalahkan karena memilih ruangan rapat tanpa AC.
Bu Marni merapikan bajunya, ia salah tingkah : sial! Pak Anton kenapa sih liat saya terus!

***

EHS, mading, awal july 2007.
“Siapa?. Siapa taon ini daftar paling atas?”
“ Gue masih gak ya, masuk daftar sepuluh orang popular?”.
“Aduh deg-deg kan dech!”
“ Menegangkan sekali!.”
Ratusan siswa-siswi EHS berdesak-desakan di depan Mading sekolah. Setiap awal tahun ajaran baru di Elit High School dikeluarkan daftar orang-orang popular. Daftar ini dikeluarkan oleh badan survey sekolah yang kebenarannya sudah tidak diragukan lagi. Ada 3 factor seseorang harus masuk daftar sepuluh orang popular.

1. Karena mereka anak orang kaya.
2. Karena mereka kaya ( uang sendiri maksudnya)
3. Kembali karena dia anak orang kaya dan mereka memang kaya.

“Henry Hirata Sudarjo!,” teriak seorang siswi.
“ What? Apa?,” sahut seorang siswa bertampang culun.
“ Jadi bukan gue ya?. Bukannnya tiap taon gue yang teratas, Mampus deh gue..” kata seorang siswa yang bernama Hardadi Martin, seorang anak multimulioner dari keluarga Martin yang biasanya namanya selalu tercantum didaftar paling atas. Anak produsen obat panu dengan brand “MUJARAB” ini memang menjadi langganan tiap tahun berada di daftar teratas. Semenjak perusahaan Bapaknya kena tuntut konsumen, karena sang konsumen bukannya sembuh dari penyakit Panu malah membuat kulit mereka menjadi berwarna pink, mirip kulit babi, mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Selain Obat panu Mujarab ditarik dipasaran, pabrik juga terancam ditutup dengan begitu secara drastis perusahaan jadi kolaps. PHK besar-besaran terjadi dan karyawan menuntut pesangon, Keluarga Martin terancam kebangkrutan kronis. Utang menumpuk pada bank, aset perusahaan di sita rumah mewah di pondok indah dan puluhan Villa terjual untuk menutupi utang yang segunung. Kasihan awal jadi orang miskin bagi keluarga Martin.
“ Siapa sih Henry Hirata Sudarjo?,” Tanya siswa bertampang culun kepada teman disampingnya.
“ Masa lu gak tau?. Anak pengusaha Raka Hirata Sudarjo, pemilik 2 stasiun tv, punya bisnis property di cibubur itu, belum lagi pabrik rokok 1,2,3 ( baca: siji, loro,telu) yang hampir semua saham milik dia. Hari gini gak kenal keluarga Sudarjo!,” sahut teman siswa bertampang culun antusias.
Hardadi masih melihat daftar orang popular, menacari-cari namanya dengan harapan masih tercantum di kolom sepuluh besar. Dia tau efek daftar ini akan merubah pergaulan sosialnya di lingkungan sekolah. Apalagi dengan perkumpulan MAMANIA ( martin mania: maksa ya), akan terancam bubar, mengingat fansnya akan beralih keorang yang lebih popular. Dan tentu saja sangat tidak enak, dari orang yang sangat penting menjadi orang yang tidak penting. Mungkin seperti ini yang sering dirasakan para selebritis saat pamornya lagi turun. Ketakutan karena tidak popular lagi.
Hardadi membaca dengan teliti pengumuman itu:

Daftar siswa–siswi popular Elit High school 2007.
1. Henry Hirata Sudarjo.
2. Putri jamelaa kusuma
3. Jamil Rahmani ahmad
4. Rachel micheel.
5. Puspa Maria Rahendra
6. Mike aspipa jaduarda
7. Aninda ramadi Bakrie

Hardadi membaca lagi urutan seterusnya, hingga urutan ke 20, ia juga belum menemukan namanya.

21. Jaki harbula
22. Kimi Asni Widjaya
23. Nanda Armiati tantular
24. Raditya puspita marta tilaar.
25. Jason indo kasmita

Hardadi semakin tegang, samapai urutan tiga puluh ia belum juga menemukan namanya. Urutan lima puluh…seratus…dua ratus…empat ratus, matanya terhenti diangka 453.

453. Hardadi Martin.

“ Gue gak percaya!,” Hardadi jatuh pingsan bersandar disebelah seorang siswi yang bertubuh kecil.
“ Tolong!. Panggil dokter sekolah. Martin pingsan!,” terika siswi yang bertubuh kecil itu, ia bernama Apipah. “ Tolong!..Cepat..cepat Tolong !.” Apipah dengan sekuat tenaga menahan tubuh Martin.
semua orang menghindar dan menatap bengong dengan Apipah yang berteriak histeris.
“ Tolong! Tolong…!. Cepat! Panggil Dokter sekolah!.”
BRUKK!.
Apipah jatuih, ia sudah tidak sanggup menahan tubuh Hardadi. Posisi Apipah jatuh persis seperti kejatuahn pohon tumbang.
Semua hanya terdiam!. Bengong: eh jatuhnya lucu!


***

Sejak pengumunan itu di pajang. Henry menjadi sangat popular di EHS. Semua orang membicarakannya. Setiap ada siswa-siswi yang berkumpul pasti membicarakan Henry. Guru, cleaning service, tukang kebon, satpam , hingga penjaga kantin semua membicarakan Henry. Sejak saat itu berdiri Henry Holic atau yang sering mereka sebut dengan sebutan ; HEHO.
Perkumpulan ini berdiri atas dasar kesukaan dengan Henry. Perkumpulan ini memang dapat ijin langsung dari Henry untuk mengembangkan kegiatannya.
Sejak perkumpulan yang didirikan tiga mantan anggota MAMANIA, Maya ,Sari dan Bakti ( kalau nama mereka digabungin : persis armada angkotan bus ) yang sering disebut sebagi trio Bigos ( biang gossip). Anggotanya semakin bertambah, hampir 75 persen penghuni sekolah mendaftarkan diri jadi anggota HEHO. Pernak-pernik yang berbau Henry laris terjual, dari pin yang bergambar Henry, gelang, kalung bertuliskan Henry, buku, ballpoint, tas, ikat rambut, jam, gelas dan kaos. Semuanya berlabel Henry. Demam Heho, begitu istilah yang sering digunakan majalah elit magazine(*, saat pertama kali mengulas Henry Hirata Sudarjo, dengan penerbitan edisi khusus Henry Holic.
Henry sebenarnya tidak penduli dengan HEHO. Ia bahkan tidak pernah sekalipun datang kemarkas HEHO yang berada dibelakang sekolah. Bagi dia itu hanya bagian dari ekspresi para penggagum dia, dan selama itu tidak merugikan baginya, ia tidak akan melarangnya. Lagipula hasil dari Royalty pernik-pernik berlabel Henry cukup menguntungkan sekolah.
Heho semakin besar, dan sangat berpengaruh di EHS. Perkumpulan ini bahkan mengalahkan pengaruh OSIS, sehingga banyak kegiatan sekolah yang di lakukan HEHO daripada OSIS. Karena terlalu fanatiknya dengan HEHO ada sebuah hukum yang tidak tertulis berlaku. Barang siapa yang bermasalah dengan HENRY berarti mereka juga bermasalah dengan HEHO. Seperti saat seorang siswa senior yang tidak sengaja menabrak Henry di lorong. Henry marah, dan masalah ini terdengar oleh HEHO, besoknya siswa itu dihakimi oleh anggota HEHO dengan pengeroyokan. Siswa itu masuk rumah sakit, dengan cedera yang cukup serius.
Henry dan Heho jadi penguasa baru EHS, mengalahkan MAMANIA yang sekarang bubar, karena ditinggalkan anggotanya. Henry yang kaya, tampan, dan karismatik memang pantas di kagumi setiap orang. Semua siswi EHS berlomba-lomba mendekati Henry.
Ada beberapa orang cewek nekat mendekati Henry, diantaranya adalah Mahda seorang covergril sebuah majalah remaja. Bukan penerimaan cinta yang ia dapat, tapi sebuah tunjukan yang membuat sebelah matanya berwarna lebam. Demikian juga dengan kasus Susi yang niat hati memberikan kue coklat sebagai tanda cinta, tapi berakhir dengan wajah berlumuran coklat . Siapa yang jatuh cinta dengan Henry harus berani menanggung resiko - resiko penolakan dan pelecehan Henry.

Last Story : Pertengkaran terakhir.
Next story : 50% Vs 30 %

Tidak ada komentar:

Posting Komentar