Minggu, 17 Mei 2009

50% Vs 30% ( MOzaik 3 )

50% vs 30 %

It is about Henry.

While a feeling is off, and a love is never belong to me again. I just try to make a survival to live without any love. I feel all empty, what never than less. This love had gone as Rima had passed away.

Rima, she is a person that my colorful my life’s. But God had take her. Whenever I must life like this situation. Live in an emptying and feel alone and being lonely. Rima , she is always in my heart. I can not change with other. She will always crowned on my hearts and my live forever.

50 % Vs 30%

Parkiran EHS, akhir july 2007.
Mobil jaguar hitam Henry memasuki parkiran dan terparkir tepat di tempat yang bertuliskan Ekslusif. Saat Henry keluar dari mobilnya, sedan hitam Mercedes juga terparkir tepat disebelah mobil Henry yang juga bertuliskan ekslusif. Seorang perempuan keluar dari mobil membawa payung dan bergegas membukakan pintu untuk majikannya. Setelah pintu terbuka seorang cewek berseragam EHS : kemeja putih dengan rok coklat kotak-kotak bergaris hitam, keluar dari dalam mobil. Perempuan membawa payung dengan cepat membuka payung dan memayungi majikannya seakan tidak rela matahari pagi ini menyentung sang majikan.
Manja sekali, Henry membatin.
Si majikan melihat sekilas kearah Henry : lumayan juga tampangnya, ber class!. Kayanya gue pernah lihat tampang orang ini. Tapi dimana ya?. Terus berjalan diikuti siperempuan yang membawa payung.
Henry menghela nafas: Heran! Hari ini kan gak panas gak hujan. Kok pake payung. Dasar orang aneh!. Terus pergi bergegas meninggalkan parkiran.

***

kantin.
Suasana kantin sangat ramai pada jam istirahat. Hampir semua kursi penuh terisi. Banyak siswa-siswi yang mengurungkan diri untuk makan hanya karena tidak kebagian tempat duduk. Henry duduk sendirian dimeja yang seharus ditempati untuk berempat. Semua orang memakluminya karena sang popular tidak suka saat rutinitas istirahat pertama ini di ganggu orang. Minum es lemon tea dan menikmati dua buah donat adalah kegiatan rutin yang ia lakukan setiap jam istirahat pertama.
Maya, Sari dan Bhakti duduk tidak jauh dari tempat Henry. Mereka bertiga hanya menatap Henry dan mengagumi setiap apa yang Henry lakukan, meskipun itu hanya mengunyah donat. Bagi mereka Henry adalah orang yang tercipta sangat sempurna, dan sempurna sekali karena mereka dipercaya jadi pengurus perkumpulan HEHO. Mereka berharap si popular dapat menyapa mereka, dan berpindah duduk bergabung bersama mereka di kursi yang mereka biarkan kosong. Mereka juga berharap datang keajaiban Henry memanggil mereka, meskipun dengan nama armada angkotan bus ( Maya sari Bhakti), untuk mempersilahkan bergabung duduk di kursi kosong disamping Henry. Namun, keajaiban itu tidak kunjung datang, sampai seorang siswi dengan gaya angkuh duduk tanpa permisi di hadapan Henry.
“ Siapa sih dia Boo?. Centil banget deh?,” kata Bhakti dengan gaya kemayunya. Bhakti adalah anggota cowok satu-satunya di trio Bigos ini. Seperti di sinetron-sinetron krakter cowok kemayu selalu jadi badut bagi genknya. seperti itulah nasib Bakti di trio Bigos. Jadi bahan lelucun, dan selalu jadi objek penderita.
“ Gayanya sih ber class!,” komentar Sari.
“ Tapi kok nekad ya. baru kemarin gue liat ada yang coba negur sapa Henry, eh anak itu malah di tunjuk. Kalau gak salah dia anak kelas dua yang sering nongol di majalah remaja,” cerita Maya serius.
“ maksud Lu si Mahda!?,” bhakti menebak pasti, “ cewek itu kan udah tiga kali di tunjuk Henry?. Gak kapok tuh cewek, najis de!”
“ Iya kali, gue liatnya dari jauh. Abes mukanya langsung biru gitu, eh serem deh!,” sahut Maya bergidik.
Henry merasa terganggu dengan keberadaan cewek dihadapannya. Si cewek yang tadi pagi dilihat di parkiran itu terlihat cuek sambil menikmati makannya. Ia tidak peduli dengan Henry yang dari tadi memperhatikannya.
“ Siapa yang suruh duduk disitu?” tegur Henry kasar.
Si cewek masih cuek, tidak menghiraukan teguran itu.
“ kamu gak bodek kan?,” Tanya Henry dengan nada tinggi.
Si cewek melihat kiri dan kekanan, “ ngomong sama aku?,” tanyanya santai.
“ ya sama kamu!. kamu dengar kan?.” Henry semakin kesal dengan ulah si cewek cuek.
“ Oh, sama aku toh!,”
“Siapa suruh duduk disitu?.” teriak Henry berdiri. Semua penghuni kantin serentak menoleh kearah Henry. Henry tidak penduli, sudah terbiasa jadi pusat perhatian.
“ Aduh tuh cewek cari masalah aja deh! Siapa sich dia?,” Bhakti gelisah dan sempat latah saat mendengar teriakan Henry. “ Rasanya baru kali ini gue liat dia!.”
“ Kayanya anak baru de! Masa dia gak kenal si Popular!”, kata Maya.
“ Bisa gak sih pelan ngomongnya?,” si cewek ikut berdiri.
“ pergi atau kamu dapat masalah?,” Henry mengancam.
“ Kenapa harus pergi?. Tempat ini kosong…”.
“ Dasar cewek bawel?.” Henry hilang kesabaran.
` “ kamu bakal nyesal karena telah belaku kasar. Karena aku Putri Jamelaa kusuma, salah satu pemilik saham di sekolah ini.”
Semua penghuni kantin berbisik-bisik: oh dia putri jamelaa kusuma. Gila cool banget. Ber class!.
Maya, sari dan Bhakti tersentak kaget saat si cewek menyebutkan namanya dan mulut mereka serentak bergumam: Ooooooo….Putri Kusuma!.
“ Oh, anak si tiga puluh persen?,” ejek Henry.
“ Apa maksudnya?”
“ Benarkan keluargamu mampunya Cuma tiga puluh persen?”
“ Siapa sih Lu?.”
Henry meraih es lemon tea diatas meja dan serta merta menyiramkan ke muka Putri jamelaa. Auwww….., teriak Putri tak bisa menghindar. Wajahnyanya basah dengan dinginnya air es lemon tea.
“ Namaku Henry Hirata Sudarjo, Si lima puluh persen !. Silahkan laporkan kekepsek kalo berani!.” Henry berbalik dan melangkah meninggalkan Putri yang terdiam.
Semua penghuni kantin pura-pura sibuk dan seakan tidak melihat kejadian yang menegangkan itu. Mereka semua terlihat salah tingkah dan melanjutkan aktivitasnya kembali, setelah Henry keluar meninggalkan kantin.
Sejak kejadian di kantin, Putri Jamelaa tidak masuk sekolah lagi. Padahal itu hari pertama dia bersekolah di EHS. Kabarnya putri pengusaha tambang batu bara asal Kalimantan itu pindah sekolah keluar negri karena malu atas perlakukan si lima puluh persen.
Sekolah kembali seperti biasa. Para anggota HEHO masih melakukan kegiatannya dan menghakimi siapa saja yang bermasalah dengan Henry. Henry masih menjadi orang yang dingin. Menjadi orang yang hidup tanpa perasaan. Ia kini hanya seungguk daging hidup yang berjalan, bernafas dan mempunyai nama popular. Dia semakin tidak terkendali, semuanya ia lakukan berdasarkan apa yang dimau, tanpa ada yang mengatur tanpa ada yang menegur. Kehidupannya adalah kehidupan yang hampa, tanpa warna dan tanpa tawa.
Kehidupanlah yang membuat Henry merasa terasing di keramaian. Dan kehidupan yang mengajarkannya menjadi laki-laki dewasa yang egois. Menang sendiri dan tidak mau kalah.
Dari kehampaan hidupnya ia masih merindukan sosok Rima, yang hingga saat ini masih tanpa kabar. Berita terakhir yang ia dapatkan hanya sebatas kabar puing-puing pesawat yang ditemukan para nelayan di perairang sulawesi. Ia hanya berharap kemungkina-kemungkinan yang pernah Ia buat bisa menjadi nyata. Berharap sekarang Rima tinggal di sebuah pulau kecil dan akan kembali dan menceritakan kejadian hebat yang pernah dia alami, atau Rima akan datang setelah tujuh bulan menginap di sebuah hotel di Jakarta, dan pulang dengan satu kalimat: saya terlambat naik pesawat.
Tapi kemungkinan itu semakin menjadi tidak mungkin, saat Henry terbagun di pagi hari. Saat ia melihat kamar kosong Rima. Rima tidak pernah ada lagi. Selamanya....


***

Next Strory : Sebuah Titah
Last Story : Elit High School ( MOZAIK 2 )

Sabtu, 16 Mei 2009

Elit High School ( MOZAIK 2 )

Elite High School

Elite High School is a place who The Indonesian teenagers always dreams to study. It is a place where elite’s teenagers school and study. But this is not just a school to study only, but it is a sociality places to get a links. And also on there, they can make a prestige to make his family getting poplars’.

Elite High School is always to be a dream for ordinary people, because a wealthy always is a point of selection to enter and study on the school. (Translated by Aji, Derived by Joe Story).


Elit High School

Elit high school, ruang rapat. Akhir juni 2007.

“ Henry Hirata Sudarjo!”
Semua peserta rapat terlihat tegang setelah nama anak bungsu multimulioner itu disebut-sebut. Ac ruangan seperti tidak berfungsi lagi, suasana jadi panas dan semua peserta rapat berkeringat.
“ Putri pertama kusuma juga?” kata Pak Anton, kepala sekolah yang berkepala botak dan bebadan bulat: perut buncit dan pendek.
Semua peserta saling pandang.
“ Berarti anak-anak pendiri sekolah ini akan bersekolah disini?” Tanya BU Laras ( guru biologi) masih menyeka keringat yang bercucuran di jidatnya.
“Kita harus berhati-hati menangani anak-anak orang kaya ini!,” kata Pan Anton nada menakut-nakuti, ia juga ikut menyeka keringat, tapi bukan di jidat tapi kepalanya yang licin.
“ Memang kenapa, pak?,” kata Bu Marni ( Guru sastra) sambil berkipas-kipas dengan buku: ini ruang rapat atau sauna?, pikirnya tidak konsentrasi. Pertanyaan barusan ia tanyakan hanya karena tidak enak, dari awal rapat mata pak anton selalu mengarah kepadanya yang gelisah karena kepanasan. Sebenarnya pak Aton tidak menatap kearah Bu Marni yang berada di sisi kirinya, hanya saja karena matanya bermasalah jadi seakan-akan mata Pak Anton selalu menatap kearah Bu Marni.
“ Bapak-Bapak dan Ibu-ibu tau kan?. Mereka anak-anak orang kaya yang sangat berpengaruh dengan keberlangsungan sekolah ini…?
Sial ! kok Pak anton masih menatap saya lagi. Apa yang salah dengan saya ya?: Bu Marni semakin gelisah. Mana panas lagi. Huh…sial..sial. Bu marni memang tidak mengetahui kalau pak anton ada masalah dengan matanya karena ia baru sebulan ini menjadi guru pengajar di EHS.
“ Terus bagaimana kita menghadapi mereka?” Tanya pak Ridho guru bagian kedisplinan. Siswa yang melanggar peraturan sekolah akan berhadapan dengan guru yang terkenal matre ini. Baginya uang adalah semua aturan itu, hanya dengan uang segala aturan itu bisa dirubah seenak pembeli aturan. ( cermin guru yang gak bener…). Dan berutunglah dia menjadi guru kedisplinan, karena disanalah lahan basah yang bisa memenuhi pundi-pundi kekayaannya. Seperti polisi yang ditugaskan ditempat lampu merah yang banyak penggendara yang melanggar rambu lalu lintas, sehingga dengan mudah si pelanggar menego tilang dengan kertas berharga_untuk menebus kesalahannya.
Pak Anton tidak memberi jawaban. Dan semua peserta rapat hanya saling pandang. Tiba-tiba pintu di ketok dari luar.
“ Masuk!,” kata pak Anton.
Seorang teknisi masuk dengan membawa tangga, “ Pak maaf, ac di ruang rapat ini lagi mati.”
Semua peserta rapat mengela nafa kesel: pantesan dari tadi panas banget!
“ Oke silahakan diperbaiki!.” Kata Pak anton kepada teknisi. “Maaf ya bapak dan ibu-ibu sudah meeting di tempat ac yang rusak. Tapi kita memang harus menghemat Energi, seperti anjuran Bapak SBY?” kata Pak Anton ngeles biar tidak disalahkan karena memilih ruangan rapat tanpa AC.
Bu Marni merapikan bajunya, ia salah tingkah : sial! Pak Anton kenapa sih liat saya terus!

***

EHS, mading, awal july 2007.
“Siapa?. Siapa taon ini daftar paling atas?”
“ Gue masih gak ya, masuk daftar sepuluh orang popular?”.
“Aduh deg-deg kan dech!”
“ Menegangkan sekali!.”
Ratusan siswa-siswi EHS berdesak-desakan di depan Mading sekolah. Setiap awal tahun ajaran baru di Elit High School dikeluarkan daftar orang-orang popular. Daftar ini dikeluarkan oleh badan survey sekolah yang kebenarannya sudah tidak diragukan lagi. Ada 3 factor seseorang harus masuk daftar sepuluh orang popular.

1. Karena mereka anak orang kaya.
2. Karena mereka kaya ( uang sendiri maksudnya)
3. Kembali karena dia anak orang kaya dan mereka memang kaya.

“Henry Hirata Sudarjo!,” teriak seorang siswi.
“ What? Apa?,” sahut seorang siswa bertampang culun.
“ Jadi bukan gue ya?. Bukannnya tiap taon gue yang teratas, Mampus deh gue..” kata seorang siswa yang bernama Hardadi Martin, seorang anak multimulioner dari keluarga Martin yang biasanya namanya selalu tercantum didaftar paling atas. Anak produsen obat panu dengan brand “MUJARAB” ini memang menjadi langganan tiap tahun berada di daftar teratas. Semenjak perusahaan Bapaknya kena tuntut konsumen, karena sang konsumen bukannya sembuh dari penyakit Panu malah membuat kulit mereka menjadi berwarna pink, mirip kulit babi, mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Selain Obat panu Mujarab ditarik dipasaran, pabrik juga terancam ditutup dengan begitu secara drastis perusahaan jadi kolaps. PHK besar-besaran terjadi dan karyawan menuntut pesangon, Keluarga Martin terancam kebangkrutan kronis. Utang menumpuk pada bank, aset perusahaan di sita rumah mewah di pondok indah dan puluhan Villa terjual untuk menutupi utang yang segunung. Kasihan awal jadi orang miskin bagi keluarga Martin.
“ Siapa sih Henry Hirata Sudarjo?,” Tanya siswa bertampang culun kepada teman disampingnya.
“ Masa lu gak tau?. Anak pengusaha Raka Hirata Sudarjo, pemilik 2 stasiun tv, punya bisnis property di cibubur itu, belum lagi pabrik rokok 1,2,3 ( baca: siji, loro,telu) yang hampir semua saham milik dia. Hari gini gak kenal keluarga Sudarjo!,” sahut teman siswa bertampang culun antusias.
Hardadi masih melihat daftar orang popular, menacari-cari namanya dengan harapan masih tercantum di kolom sepuluh besar. Dia tau efek daftar ini akan merubah pergaulan sosialnya di lingkungan sekolah. Apalagi dengan perkumpulan MAMANIA ( martin mania: maksa ya), akan terancam bubar, mengingat fansnya akan beralih keorang yang lebih popular. Dan tentu saja sangat tidak enak, dari orang yang sangat penting menjadi orang yang tidak penting. Mungkin seperti ini yang sering dirasakan para selebritis saat pamornya lagi turun. Ketakutan karena tidak popular lagi.
Hardadi membaca dengan teliti pengumuman itu:

Daftar siswa–siswi popular Elit High school 2007.
1. Henry Hirata Sudarjo.
2. Putri jamelaa kusuma
3. Jamil Rahmani ahmad
4. Rachel micheel.
5. Puspa Maria Rahendra
6. Mike aspipa jaduarda
7. Aninda ramadi Bakrie

Hardadi membaca lagi urutan seterusnya, hingga urutan ke 20, ia juga belum menemukan namanya.

21. Jaki harbula
22. Kimi Asni Widjaya
23. Nanda Armiati tantular
24. Raditya puspita marta tilaar.
25. Jason indo kasmita

Hardadi semakin tegang, samapai urutan tiga puluh ia belum juga menemukan namanya. Urutan lima puluh…seratus…dua ratus…empat ratus, matanya terhenti diangka 453.

453. Hardadi Martin.

“ Gue gak percaya!,” Hardadi jatuh pingsan bersandar disebelah seorang siswi yang bertubuh kecil.
“ Tolong!. Panggil dokter sekolah. Martin pingsan!,” terika siswi yang bertubuh kecil itu, ia bernama Apipah. “ Tolong!..Cepat..cepat Tolong !.” Apipah dengan sekuat tenaga menahan tubuh Martin.
semua orang menghindar dan menatap bengong dengan Apipah yang berteriak histeris.
“ Tolong! Tolong…!. Cepat! Panggil Dokter sekolah!.”
BRUKK!.
Apipah jatuih, ia sudah tidak sanggup menahan tubuh Hardadi. Posisi Apipah jatuh persis seperti kejatuahn pohon tumbang.
Semua hanya terdiam!. Bengong: eh jatuhnya lucu!


***

Sejak pengumunan itu di pajang. Henry menjadi sangat popular di EHS. Semua orang membicarakannya. Setiap ada siswa-siswi yang berkumpul pasti membicarakan Henry. Guru, cleaning service, tukang kebon, satpam , hingga penjaga kantin semua membicarakan Henry. Sejak saat itu berdiri Henry Holic atau yang sering mereka sebut dengan sebutan ; HEHO.
Perkumpulan ini berdiri atas dasar kesukaan dengan Henry. Perkumpulan ini memang dapat ijin langsung dari Henry untuk mengembangkan kegiatannya.
Sejak perkumpulan yang didirikan tiga mantan anggota MAMANIA, Maya ,Sari dan Bakti ( kalau nama mereka digabungin : persis armada angkotan bus ) yang sering disebut sebagi trio Bigos ( biang gossip). Anggotanya semakin bertambah, hampir 75 persen penghuni sekolah mendaftarkan diri jadi anggota HEHO. Pernak-pernik yang berbau Henry laris terjual, dari pin yang bergambar Henry, gelang, kalung bertuliskan Henry, buku, ballpoint, tas, ikat rambut, jam, gelas dan kaos. Semuanya berlabel Henry. Demam Heho, begitu istilah yang sering digunakan majalah elit magazine(*, saat pertama kali mengulas Henry Hirata Sudarjo, dengan penerbitan edisi khusus Henry Holic.
Henry sebenarnya tidak penduli dengan HEHO. Ia bahkan tidak pernah sekalipun datang kemarkas HEHO yang berada dibelakang sekolah. Bagi dia itu hanya bagian dari ekspresi para penggagum dia, dan selama itu tidak merugikan baginya, ia tidak akan melarangnya. Lagipula hasil dari Royalty pernik-pernik berlabel Henry cukup menguntungkan sekolah.
Heho semakin besar, dan sangat berpengaruh di EHS. Perkumpulan ini bahkan mengalahkan pengaruh OSIS, sehingga banyak kegiatan sekolah yang di lakukan HEHO daripada OSIS. Karena terlalu fanatiknya dengan HEHO ada sebuah hukum yang tidak tertulis berlaku. Barang siapa yang bermasalah dengan HENRY berarti mereka juga bermasalah dengan HEHO. Seperti saat seorang siswa senior yang tidak sengaja menabrak Henry di lorong. Henry marah, dan masalah ini terdengar oleh HEHO, besoknya siswa itu dihakimi oleh anggota HEHO dengan pengeroyokan. Siswa itu masuk rumah sakit, dengan cedera yang cukup serius.
Henry dan Heho jadi penguasa baru EHS, mengalahkan MAMANIA yang sekarang bubar, karena ditinggalkan anggotanya. Henry yang kaya, tampan, dan karismatik memang pantas di kagumi setiap orang. Semua siswi EHS berlomba-lomba mendekati Henry.
Ada beberapa orang cewek nekat mendekati Henry, diantaranya adalah Mahda seorang covergril sebuah majalah remaja. Bukan penerimaan cinta yang ia dapat, tapi sebuah tunjukan yang membuat sebelah matanya berwarna lebam. Demikian juga dengan kasus Susi yang niat hati memberikan kue coklat sebagai tanda cinta, tapi berakhir dengan wajah berlumuran coklat . Siapa yang jatuh cinta dengan Henry harus berani menanggung resiko - resiko penolakan dan pelecehan Henry.

Last Story : Pertengkaran terakhir.
Next story : 50% Vs 30 %

Pertengkaran Terakhir ( MOZAIK 1 )

The Last Fighting.

It is about Henry lifes.

Life is a un sure thing and a chaos, like as first date, divorce, love and a mortal. They are all can not be schedule and manage by a human. So do I. While one by one person who I Loved had gone...I can not do anything, just crying, begging, annoying and asking. Why? Why is it happened on me?

My mother, She is the first person had pass away. The first person I loved. She had gone and never goes back away anymore. Rima, she is my cousin. Rima has colorful my life. She had passed away in a tragedy that makes a nation scandal. And at this time my brother Harry, he must go away to reach his dream. I know he will back away again. But I don’t want he went away at this time.

I have to if I can choose. I want not to be as Henry. Although people said that Henry is a lucky person, because I am Henry a son of a reach man. I have everything that I want it. If I can make a choose. All the wealthy lives I have, I want change with others. But sometime live is not a choose, because now I am still a Henry, alone and lonely…..

Pertengkaran Terakhir

Kediaman Sudarjo, awal January 2007.

Tok..Tok..Tok!
Pintu diketok.
Tidak ada sahutan dari dalam. Farmi, si kepala pembant rumah tangga sudarjo, bersama dengan seorang pelayan menuggu sahutan.
Pintu diketok lagi diiringi dengan suara panggilan Farmi . “ Tuan muda Henry..!. Tuan ada didalam?. Saya bawa makanan untuk Tuan?.” Nada suaranya terdengar sopan.
Tidak ada sahutan.
“ Bagaimana, Bu?.” Kata pelayan.
“ Bawa kembali kedapur. Sepertinya Tuan muda tidak mau di ganggu!” Kata Farmi meninggal tempat itu dengan wajah cemas.
Pelayan itu mengikuti Bu Farmi dengan puluhan tanda Tanya di kepala. Ini yang kelima di hari ini dia dan Farmi mengantarkan makanan ke kamar Henry.
Sementara itu di dalam kamar. Henry hanya terbaring memandang langit-langit. Sudah dua hari ia mengurung diri di kamar. Hanya diam, meratapi semua kejadian yang merubah tatanan hidupnya. Sempat ia berpikir kalau Tuhan itu tidak bersikap adil terhadapnya. Karena satu persatu orang yang ia sayangi pergi meninggalkannya.
Pertama adalah ibunya. Sejak usia empat tahun Henry ditinggal pergi ibunya. Ia masih ingat saat serangan jantung yang diderita ibunya kumat, ia menangis tiada henti, sambil berdoa memohon kesembuhan ibunya. Tapi semua sudah takdir, dan takdir yang merencanakan adalah Tuhan. Ibunya pun pergi untuk selama-lamanya, meskipun sempat di rawat beberapa hari di rumah sakit Harapan kita. Pada saat itu Henry kecil hanya bisa menangis, hanya itu yang ia bisa lakukan, mengiringi kepergian ibunya hingga kepemakaman. Sekarang untuk yang kedua Henry menangis kembali. Dua hari yang lalu, Rima sepupunya dikabarkan ikut menghilang bersama dengan pesawat Adam air. Rima ikut penerbangan pesawat itu untuk menemui ayahnya di Manado. Sampai sekarang pesawat itu tidak diketahui Rimbanya bersama dengan seluruh isi penumpangnya. Berbagai opini muncul. Ada yang mengatakan jatuh di hutan sulawesi, di laut, bahkan ada yang bilang ikut menghilang di black hole. Dan dua hari ini juga berbagai media massa menjadikan menghilangnya Adam air sebagai headline.
Disamping tubuh Henry berserakan lembaran Koran dari berbagi penerbitan. Diantaranya Sudarjo Newspaper, yang salah satu kepala beritanya berjudul : Rima Rinata Sudarjo, salah satu penumpang pesawat Adam Air. Foto Rima yang innocent terpampang di samping artikel yang sampai sekarang malas untuk di baca Henry. Dari judulnya saja ia sudah bisa menebak apa isi artikel itu selanjutnya.
Menyedihkan memang, saat orang yang kita sayangi pergi untuk selamanya dengan tragis. Tanpa Firasat buruk, seperti hari-hari yang lain. pagi sebelum keberangkatan Rima, Henry sempat bertengkar atas kepergian Rima yang mendadak. Ia tidak setuju Rima pergi sendiri ke manado tanpa di rencanakan terlebih dahulu, apalagi dengan alasan menemui ayahnya yang tidak bertanggung jawab. Itu julukan yang pantas menurut Henry. Sejak ibu Rima Meninggal tiga tahun yang lalu, ayahnya Rima menitipkan Rima kekeluarga Henry, dan tidak pernah sekalipun menjengoknya. Dan tiba-tiba saat ayahnya di kabarkan masuk rumah sakit, Rima di minta datang untuk menemui ayahnya. Sebenarnya Henry sempat menawarkan diri untuk menemani Rima ke Manado, tapi dengan cepat di tolak Rima, dengan mengatakan ini urusan keluarganya.
“ Sudahlah Hen?. Aku bisa sendiri, sesampainya disana nenekku akan menjemputku di airport?.” Kata Rima saat berpamitan dengan Henry dan Hary.
“ Iya, Hen. Mungkin Rima ingin sekalian berlibur kesana?. Ini kan masih suasana tahun baru. Kamu sendirikan harus ikut BIMBEL.? UAN sebentar lagi kan?.” Hary ikut menengahi pertengkaran adik dan sepupunya.
“ kalau terjadi apa-apa selama perjalanan bagaimana?. Kamu kan anak cewek?”
“ Kenapa kalau cewek?.” Rima akan tersulut kalu sudah bawa-bawa gender. Dan atas nama perempuan ia akan membela kaumnya. “ Gak ada bedanyakan, cewek atau cowok dalam masalah pergi sendiri!.”
“ Oke…! Terserah!,” Henry mengalah dan pergi dengan muka cemberut. Henry menghindari pertengkaran lebih lanjut hanya karena masalah gender. Dan ini sudah mereka bahas berkali –kali, dan berkali-kali juga tidak ada yang mau mengalah. Bagi Henry laki-laki masih tetap lebih unggul dari perempuan, kalaupun ada perempuan lebih maju dari laki-laki itu hanya pengecualian. Terkecuali kalau perempuan itu kebanyakan hormon laki-lakinya. Menurut Henry Rima adalah jenis perempuan yang terlalu banyak hormone laki-lakinya. Sedangkan Rima tetap bersikeras laki-laki dan perempuan itu tidak ada bedanya. Ia berpendapat apa yang di kerjakan laki-laki bisa di kerjakan oleh kaum perempuan. Dan ia bersumpah demi Tuhan apabila ada orang yang melecehkan kaumnya ia akan membela dengan segenap hidupnya. Meskipun itu hanya perlecehan secara kata-kata: kamu kan cewek?.
Hary hanya tersenyum melihat adik-adiknya.

***

Henry masih berdiam diri dalam kamarnya, dan ini sudah hari ketujuh. Ia bersumpah mulai saat ini ia benci Bandara apalagi pesawat. Pesawatlah yang saat ini merenggut kebahagiaannya, dan karena pesawat Rima harus pergi untuk selama-lamanya. Rima adalah seorang yang selama ini membuat hidupnya berwarna. Sejak Ibunya pergi Henry menjadi anak yang pendiam. Ia bahkan jarang bersosialisi dengan anak sebayanya. Oleh sebab itu ia tidak mempuanyai teman, meskipun banyak anak-anak yang mengagumi Henry, karena Henry adalah anak bunggsu Raka Hirata Sudarjo. Klan Sudarjo yang mereka yakini berasal dari keturunan Ningrat. Kekayaannya tidak terhitung. Perusahaannya dimana-mana. Diantaranya : pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di Sumatra, pemilik pabrik rokok di Gersik, dan mempunyai saham terbanyak di 2 stasiun tv swasta. Itu hanya sebagian besar perusahaan-perusahaan Sudarjo, selebihnya mungkin pemiliknya saja lupa nama perusahaan mereka.
Tapi apa arti semua itu Bagi Henry, semua yang ia miliki tidak berarti lagi. Saat ini kekayaannya telah hilang, sebuah kekayaan yang tidak dapat di ukur dengan uang. Kepergian Rima adalah neraka kecil Henry. Kehampaaan!. Kepedihan! Kesepian !.
Cewek tomboy itu sudah mencuri hatinya sejak pertama kalinya menginjakkan kaki di rumah keluarga Sudarjo. Rima datang diantarkan neneknya dari manado saat berusia sepuluh tahun. Pakaiannya terlihat lusuh. Pada saat itu Henry baru tau kalau Ia mempunyai saudara sepupu. Rima disambut tante Melda dengan sambutan yang dingin. Ia tidak menyukai Rima. Baginya Rima bukan keponakannya, dan dia mencoba menghilangkan pertalian darah itu. Ia sangat membenci kakaknya yang telah melakukan perbuat dosa terbesar bagi keluarga Sudarjo: Kawin lari dengan rakyat jelata!. Dan dosa itu tidak termaaf kan!.
Sifat feodalisme(* Melda adalah sifat turunan dari Hirata Sudarjo, seorang ningrat yang diakuinya masih keturunan raja-raja jawa. Sehingga darahnya berwarna biru, bukan merah. Sekarang orang yang menyebut dirinya berdarah biru, dan bertengger di tahta Sudarjo itu Sudah pergi dengan damai, tepat dua tahun setelah lahirnya Henry.
Neneknya Rima memohon agar Rima dibesarkan di Jakarta, karena di Manado Bapaknya tidak akan sanggup membiayai pendidikan Rima. Atas persetujuan Raka Hirata Sudarjo, Melda terpaksa menyerah setelah terjadi pertengkaran Hebat. Tapi tetap saja perlakuan Melda terhadap Rima sangat dingin, ia menganggap tidak ada sosok Rima di rumah Sudarjo. Sampai saat ini pun Melda masih tidak peduli dengan menghilangnya Rima.
Karena merasa senasib, sama-sama ditinggalkan ibu mereka. Henry dan Rima menjadi dua orang yang melengkapi. Rima terlahir sangat sedarhana, karena terlahir dari sebuah perjuangan cinta. Orang tuanya berjuang demi cinta. Semua orang menentang hubungan mereka berdua. Bagi mereka cinta mereka adalah cinta terlarang. Disebabkan ayahnya Rima berasal dari keluarga biasa, dan bagi keluarga Sudarjo mereka adalah : rakyat jelata!. Hingga benih-benih cinta itu tumbuh dan terlahirlah Rima yang cantik. Kelahiran Rima lah ujung dari perjuangan itu, dan pasanganya yang di anugerahi cinta itu pergi meninggalkan Jakarta, demi untuk selamanya bersama. Meskipun mereka akhirnya harus berpisah, tapi bukan karena kalah tapi karena tuhan berkehendak lain.
Rima adalah seorang rebel. Seorang inspirasi bagi kaumnya. Seorang perempuan kecil yang berjuang demi kehidupannya. Ia adalah jiwa penuh semangat, dan pengahat di berbagai suasana. Kecerdasan membuat iri semua orang. Matematika, fisika, biologi semua ia pahami hanya dengan membaca dari buku. Semua guru memujinya.
Gayanya tomboy, rambutnya pendek dan ia sering berkelahi dengan laki-laki, apabila kaumnya di lecehkan. Tinjunya sangat kuat. Henry sudah beberapa kali mersakannya. Baginya laki-laki yang melecehkan perempuan adalah musuh terbesarnya. Jangan sekali-kali meremehkan kaum hawa didepan Rima, kalau tidak mau bogem mentah jadi hadiahnya.
Henry meneteskan air mata. Semua kenangan tentang Rima berputer dikepalanya. Seperti putaran cakram DVD yang memuter semua kenangan manis kebersamaan mereka. Dan ia masih tidak percaya kalau Rima telah tiada?. Ia masih berharap Rima terjun dari pesawat, berenang dan selamatkan oleh ikan lumba-lumba. Dan setelah itu Rima pulang dengan selamat. Atau kemungkinana lain, Rima ketinggalan pesawat karena macet saat menuju airport, terus selanjutnya ia malu untuk pulang dan memutuskan bersembunyi di sebuah hotel agar jangan ketahuan. Tapi karena ada berita Adam air menghilang Rima masih bersembunyi dan akan datang dengan diam-diam setelah berhasil membuat semua orang jadi sedih.
Kemungkinan-kemungkinan itu terus dibuat Henry untuk membuat suasana hatinya nyaman. Tapi itu hanya sebatas kemungkinan buktinya sudah 7 hari semua televise dan Koran masih memberitakan adam air tidak di ketemukan. Dan Rima masih juga tidak ada kabar, belum juga kembali dengan mengatakan: saya ketinggalan pesawat.
Tok..tok..tok!. pintu di ketok dari luar.
“ Siapa?,” sahut Henry.
“ Ini kakak!.” Kata Hary.
Pintu di buka, Hary berdiri didepan pintu dan berkata, “ Kakak mau bicara ?”
Henry hanya diam. Hary duduk di sisi ranjang Henry. Hary menatap adiknya yang menanggapinya dengan dingin.
“ Kakak akan pergi?”kata Hary pelan.
“ Pergi?,” Henry kaget , “ Kemana?”
Hary tidak langsung menjawab, hanya menatap seperti tidak sanggup untuk berkata-kata.
“ Pergi kemana?” Henry mengulang pertayaan, terus ia bangkit duduk disamping kakaknya.
“ Kakak pergi ke Amerika, untuk melanjutkan kuliah disana?.” Jawab Hary.
“ Bukannya kakak kuliah di UI?” Henry bingung.
“ Iya!. Papa meminta kakak untuk pindah universitas, dan transkrip nilai kakak sudah di terima di universitas of chigago. Minggu depan kakak harus berangkat ke Amerika.”
“ Kenapa sih kak, saat Henry seperti ini, kakak juga pergi?. Kenapa tidak dari dulu?.” Henry tidak terima.
“ Hen, kakak tidak bisa berbuat apa-apa?. Ini permiantaan Papa?. Ini rencana dia?” Hary membela. “ ini waktu yang tepat untuk memberitahumu?” Sebenarnya ia juga tau ini tidak adil buat Henry. Karena baru saja ia kehilangan Rima yang ia sayangi. Tapi apa boleh buat rencana ini sebenarnya sudah di rancang oleh papanya setengah tahun yang lalu. Orangtunya ingin Hary mendapat gelar sarjana di luar. Setelah semua admistrasinya selesai dan pihak Universitas of Chicago menyetujui, tibalah saat rencana kepergian ini di beritahu kepada Henry.
Henry menatap marah ke Hary. Hari ini lengkap semua penderitaannya. Satu demi satu orang yang ia sayangi pergi. Meskipun ia tahu kakaknya pergi dan pasti akan kembali, tapi ia tidak mau itu terjadi sekarang.
“ Hen, sebentar lagi kamu SMU, kau akan beranjak dewasa. Kau pasti akan lebih memahami arti hidup ini?” Hary mencoba untuk menesehati adiknya.
“ Setelah semua orang yang Henry sayang pergi!” Henry pergi meningglkan Hary dengan membanting pintu.
Hary hanya menghela nafas sambil menatap figura disampingnya. Difigura itu terpampang wajah ceria Henry dan Rima. Ia hanya tersenyum pahit.

Next story : Elit High School ( Mozaik 2 )

Sebuah Novel dari Juhdy

Why is there a love?

I want tell you. May be it is an old of my story that I never discloser.

I don’t know suddenly there is an idea to discloser my novel into this blog. I feel just as a loser, with my order to publish my story as a novel. A novel that will set in many book stores.

But I never have a comfort and easy place to publish it. I think every my story should be appreciate by everyone. Even do they are never like it in their system. Because the commercial system is never be my soul and mind in my entire story. Unfortunately they had made a sentence of judgment that I never had a talent as a writer. They declared, my novel was a bad creation…hmmmmmmm. Just I can do, I should receive all their critics without make a counter sentences, because it is a system. Maybe with this way I can be appreciated. And I wish my novel can be read and be appreciated everyone.

It’s ok. If all they said is a right sentences, but I still have a dream. Write and write again whenever and whatever and wherever I must write something, I will never want to hear everything they had said. Forget it all, just lets you begin read my first collection in a title “Mengapa cinta itu ada (Why there is a love)”

Juhdy

Mengapa cinta anda?.

Disini saya ingin bercerita, mungkin hanya sebuah karya usang yang lama tidak di buka.

Entah, ketika sebuah ide untuk memuat novel saya kedalam blog ini, sepertinya saya sudah kalah dengan cita-citaku menerbitkan menjadi karya utuh sebuah novel, yang kata mereka novel itu dalah sebuah buku, yang di panjang di rak-rak buku di toko-toko buku.

Tapi dimana lagi sebuah tempat yang nyaman, sebuah karya dapat di nikmati semua orang. karena menurut mereka karya saya tidak layak untuk dinikmati karena sebuah sistem, alias makhluk yang bernama komersil itu tidak terdapat di roh novel saya. Bahkan dengan tegas mereka bila saya memang tidak punya bakat untuk menulis dan karya saya benar-benar buruk. Ya, saya hanya berusaha menerima semua kritik mereka tanpa harus membela, karena itulah sistem. Mungkin dengan disini saya bisa di terima, dan berharap karya saya dapat di baca dan dinikmati banyak orang.

ya kalaupun ternyata semua yang mereka katakan itu benar, hanya satu yang saya inginkan. saya hanya ingin menulis dan terus menulis, tanpa harus mendengarkan mereka berkata apa?. Selamat menikmati karya saya dalam sebuah cerita " Mengapa cinta itu ada ? "

Juhdy